Pelita Jogja – Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyatakan keyakinannya bahwa hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) akan mengalami pemulihan yang signifikan di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Ia menilai bahwa pemerintahan AS saat ini telah mengubah pendekatan mereka terhadap Rusia, berbeda dengan administrasi sebelumnya yang cenderung bersikap konfrontatif.

Dalam taklimat pers yang diadakan di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta pada hari Kamis, Tolchenov menuturkan bahwa pemerintah AS yang baru tampak lebih terbuka untuk bekerja sama dengan Rusia dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya yang sering memberlakukan sanksi dengan berbagai alasan. Menurutnya, perubahan sikap ini menjadi sinyal positif bagi hubungan kedua negara ke depan.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini terdapat sejumlah kesepahaman antara Rusia dan AS mengenai beberapa kepentingan nasional mereka. Kedua negara dikabarkan telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor yang dianggap saling menguntungkan. Dengan adanya titik temu ini, hubungan diplomatik yang sebelumnya sempat tegang kini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Tolchenov mengungkapkan bahwa pemulihan hubungan ini tidak hanya berdampak positif bagi Rusia dan Amerika Serikat secara bilateral, tetapi juga membawa manfaat bagi para diplomat Rusia yang bertugas di AS. Sebelumnya, ketika hubungan kedua negara mengalami ketegangan, diplomat Rusia sering kali mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya di Negeri Paman Sam.

Ia mencontohkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perolehan visa bagi diplomat Rusia yang hendak bepergian ke AS menjadi lebih sulit. Selain itu, pergerakan para pejabat Rusia yang bertugas di AS juga sangat dibatasi. Dalam beberapa kasus, mereka diharuskan mengajukan izin sebelum bepergian ke luar kota, dan izin tersebut belum tentu disetujui oleh otoritas AS.

Namun, setelah Donald Trump mulai menjalankan pemerintahan, Tolchenov melihat adanya perubahan kebijakan yang lebih bersahabat terhadap Rusia. Menurutnya, pemerintahan Trump telah menunjukkan itikad baik untuk menciptakan suasana yang lebih normal bagi diplomat Rusia yang bertugas di Amerika Serikat.

Meskipun pemerintahan Trump baru berjalan selama dua bulan, Tolchenov optimistis bahwa proses pemulihan hubungan kedua negara telah dimulai. Ia berharap bahwa ke depannya, Rusia dan AS dapat memperluas kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam sektor pertahanan dan keamanan.

Selain itu, keinginan Trump untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia juga terlihat dari intensitas komunikasi antara dirinya dan Presiden Vladimir Putin. Sejak Trump dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari, ia telah beberapa kali berkomunikasi dengan pemimpin Rusia tersebut. Salah satu pembicaraan yang cukup penting terjadi pada 12 Februari, ketika kedua pemimpin melakukan percakapan melalui sambungan telepon selama hampir satu setengah jam.

Dalam pembicaraan tersebut, berbagai isu strategis turut dibahas, termasuk kemungkinan pertukaran warga negara yang ditahan di masing-masing negara serta penyelesaian konflik di Ukraina. Langkah-langkah seperti ini, menurut Tolchenov, menjadi indikasi bahwa hubungan Rusia-AS mulai bergerak ke arah yang lebih positif.

Dengan adanya pendekatan baru dari pemerintahan Trump, diharapkan bahwa ketegangan yang selama ini mewarnai hubungan kedua negara dapat berkurang. Rusia pun melihat peluang untuk mengembangkan kerja sama yang lebih erat dengan AS dalam berbagai sektor, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kedua negara dan juga bagi stabilitas global.

Seiring dengan upaya pemulihan hubungan ini, banyak pihak menunggu bagaimana langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh pemerintahan Trump dalam membangun kerja sama yang lebih erat dengan Rusia. Apakah hubungan ini akan terus membaik atau menghadapi tantangan baru, masih harus dilihat dalam beberapa bulan ke depan.