Pelita Jogja – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjalin kerja sama dengan Wisconsin Department of Agriculture, Trade, and Consumer Protection (DATCP) guna mengeksplorasi berbagai peluang kolaborasi dalam mendukung pencapaian target gizi nasional melalui program Makanan Bergizi dan Sehat (MBG). Salah satu aspek kerja sama yang menjadi perhatian adalah pemanfaatan produk susu serta bahan baku susu dalam program tersebut.
Wisconsin DATCP merupakan lembaga di Amerika Serikat yang memiliki fokus utama pada pengembangan sektor pertanian, perlindungan konsumen, serta pelestarian lingkungan. Selain lembaga tersebut, kolaborasi ini juga melibatkan US Dairy Export Council (USDEC), organisasi nirlaba yang memiliki komitmen dalam mempromosikan produk susu asal Amerika Serikat di pasar internasional.
Dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan bahwa program MBG bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi anak usia sekolah, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu, BPOM memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini.
Ia juga menjelaskan bahwa keberhasilan program ini memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha di sektor pangan. BPOM, lanjutnya, terbuka untuk menjalin kolaborasi lebih lanjut dengan Wisconsin DATCP guna memperluas cakupan program gizi di Indonesia.
Meskipun susu menjadi salah satu komponen dalam Pedoman Umum Sistem dan Tata Kelola Program MBG, Taruna menegaskan bahwa pemberian susu dalam menu MBG tidak bersifat wajib. Hal ini dikarenakan program MBG tetap mengutamakan keseimbangan nutrisi secara menyeluruh, sehingga keberagaman sumber gizi menjadi aspek yang lebih ditekankan.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang baik, BPOM menekankan pentingnya pencantuman Informasi Nilai Gizi pada kemasan susu. Kebijakan ini telah diatur dalam Peraturan BPOM Nomor 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan. Penerapan aturan ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami kandungan gizi dari produk susu yang mereka konsumsi, sekaligus mendorong pola makan yang lebih sehat.
Berbagai potensi kerja sama antara BPOM, Wisconsin DATCP, dan USDEC tengah dikaji lebih lanjut. Salah satu bentuk kerja sama yang dapat dilakukan adalah peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi produk susu sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan bergizi. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pertukaran informasi dan saran terkait dengan strategi peningkatan kesehatan anak-anak berdasarkan pengalaman dari Amerika Serikat.
Sekretaris Wisconsin DATCP, Randy Romanski, menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk menjalin perjanjian bilateral dengan Indonesia guna memperkuat program MBG. Ia menjelaskan bahwa Wisconsin memiliki jumlah peternakan sapi perah yang lebih banyak dibandingkan negara bagian lain di Amerika Serikat, sehingga pihaknya siap untuk mendukung penyediaan produk susu berkualitas tinggi dalam program tersebut.
Melalui kerja sama ini, diharapkan akan terjadi pertukaran pengetahuan serta teknologi yang dapat mendukung peningkatan kualitas pangan bergizi di Indonesia. Selain itu, program ini juga dapat membuka peluang investasi dan perdagangan di sektor pangan, khususnya dalam industri susu dan produk olahannya.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memperkuat program-program gizi nasional guna menekan angka malnutrisi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya kolaborasi lintas negara ini, diharapkan akses masyarakat terhadap produk pangan bergizi dapat semakin luas dan mudah dijangkau.