Pelita Jogja – Puluhan warga di Kelurahan Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengikuti Program Layanan Kesehatan dan Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Program ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di Kantor Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, pada hari Kamis, dengan melibatkan sejumlah dokter spesialis dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Warga yang hadir diberikan kesempatan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh tanpa dikenakan biaya.
Salah satu peserta, Ina Mariana, menyampaikan rasa senangnya karena program ini memberikan kuota khusus bagi penyandang disabilitas. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan yang disediakan mencakup berbagai layanan kesehatan seperti rontgen paru-paru, fisioterapi, serta pemeriksaan jantung. Menurutnya, program ini merupakan inisiatif yang baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut hadir untuk meninjau langsung jalannya layanan kesehatan tersebut. Ia berkesempatan berdialog dengan beberapa warga yang sedang menunggu giliran pemeriksaan. Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa pemilihan kelurahan sebagai lokasi pelayanan dilakukan agar mobil-mobil Speling dapat menjangkau seluruh desa dan kelurahan di berbagai kabupaten dan kota.
Menurutnya, program ini dihadirkan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan kesehatan masyarakat terjaga dengan baik. Ia menegaskan bahwa layanan kesehatan yang diberikan sepenuhnya gratis dan dapat dimanfaatkan oleh semua warga tanpa terkecuali.
Tidak hanya meninjau jalannya pemeriksaan kesehatan, Gubernur juga mencoba fasilitas layanan fisioterapi yang disediakan di lokasi. Selain itu, ia menyerahkan bantuan sosial kepada kelompok usaha bersama (KUBE) serta mendistribusikan bantuan beras cadangan pangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada masyarakat di Kelurahan Cilacap.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengungkapkan bahwa selama pelaksanaan Program Speling, sejumlah penyakit yang cukup banyak ditemukan di masyarakat meliputi tuberkulosis (TBC), kanker serviks, serta berbagai kasus kehamilan yang memerlukan penanganan khusus.
Ia menjelaskan bahwa beberapa kasus antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan harus dirujuk ke rumah sakit karena adanya gangguan yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Sebagian besar penyakit yang ditemukan masih berada dalam tahap awal, sehingga dokter spesialis yang diturunkan dalam program ini memiliki peran penting dalam mendeteksi dan memberikan rekomendasi pengobatan yang lebih lanjut.
Sebagai contoh, Yunita menyebutkan adanya kasus ibu hamil dengan kondisi kehamilan kembar yang mengalami pertumbuhan tidak optimal. Jika tidak mendapatkan pemeriksaan mendalam, maka kondisi seperti ini bisa berakibat serius bagi ibu maupun janin. Oleh karena itu, keberadaan dokter spesialis dalam program ini sangat membantu dalam melakukan diagnosis dan memberikan rujukan yang tepat.
Program Speling yang mengusung tema “Sehat Bareng Luthfi Yasin” ini dirancang untuk memberikan akses kesehatan gratis yang menyentuh langsung masyarakat. Program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat luas.
Selain pemeriksaan kesehatan umum, program ini juga menyediakan layanan spesialis, termasuk pemeriksaan untuk TBC, kanker serviks, serta pemeriksaan rutin bagi ibu hamil. Penyandang disabilitas pun mendapatkan perhatian khusus dengan adanya layanan pemeriksaan yang dapat diakses tanpa hambatan.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatannya dan memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah. Program Speling menjadi salah satu solusi nyata dalam memastikan layanan kesehatan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam mengakses fasilitas kesehatan.
