Pelita Jogja – Dalam perkembangan terbaru konflik di Ukraina, pasukan Rusia berhasil merebut kembali lima permukiman di wilayah Kursk hanya dalam kurun waktu sehari. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (12/3), menandai keberhasilan mereka dalam melancarkan operasi ofensif di daerah tersebut.
Menurut laporan resmi dari kementerian, operasi yang dilakukan oleh kelompok pasukan utara memungkinkan mereka untuk mengambil alih kendali atas permukiman Kazachya Loknya, 1-y Knyazhiy, 2-y Knyazhiy, Zamoste, dan Mirnyi. Keberhasilan ini menjadi bagian dari strategi yang terus digencarkan oleh militer Rusia guna memperkuat posisi mereka di wilayah yang menjadi sengketa.
Dalam pernyataan yang dirilis, Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebutkan bahwa lebih dari 260 tentara Ukraina kehilangan nyawa dalam pertempuran yang terjadi sepanjang hari itu. Selain itu, sejumlah besar peralatan tempur milik Ukraina mengalami kerusakan atau berhasil dinetralkan oleh pasukan Rusia dalam operasi tersebut.
Laporan tambahan dari kantor berita TASS mengungkapkan bahwa pasukan Rusia tidak hanya berhasil merebut beberapa permukiman, tetapi juga telah menguasai distrik-distrik pusat di Kota Sudzha. Kota ini merupakan salah satu pusat populasi utama di wilayah Kursk yang tengah menjadi medan pertempuran antara kedua pihak.
Keberhasilan pasukan Rusia dalam menguasai wilayah-wilayah strategis ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam konflik yang masih terus berlangsung. Wilayah Kursk sendiri sebelumnya menjadi salah satu titik pertahanan penting bagi Ukraina dalam menghadapi serangan dari Rusia. Dengan direbutnya beberapa permukiman dan kota-kota strategis, posisi militer Ukraina di wilayah tersebut semakin terdesak.
Sejak awal konflik, Rusia telah melancarkan berbagai operasi militer guna memperluas wilayah kekuasaannya, sementara Ukraina terus berupaya mempertahankan daerah-daerah yang masih berada di bawah kendalinya. Meskipun perlawanan dari pasukan Ukraina cukup intens, kemajuan pasukan Rusia di beberapa titik menunjukkan bahwa mereka masih memiliki keunggulan dalam strategi ofensifnya.
Di tengah situasi ini, respons dari pihak Ukraina dan komunitas internasional masih terus dinantikan. Ukraina sebelumnya telah menerima bantuan militer dari beberapa negara Barat guna memperkuat pertahanannya. Namun, dengan meningkatnya tekanan dari Rusia, masih menjadi pertanyaan apakah dukungan internasional yang diberikan dapat membantu Ukraina mempertahankan wilayahnya.
Sementara itu, pemerintah Rusia terus menegaskan bahwa operasi yang mereka lakukan bertujuan untuk menstabilkan situasi di wilayah tersebut serta melindungi kepentingan mereka. Namun, berbagai pihak di dunia internasional melihat tindakan Rusia sebagai bagian dari ekspansi militer yang bertujuan memperluas pengaruh mereka di kawasan.
Konflik yang masih berlangsung ini diperkirakan akan terus mengalami eskalasi dalam beberapa waktu ke depan. Dengan keberhasilan Rusia dalam merebut lima permukiman di Kursk, kemungkinan besar pertempuran akan semakin intens, dan dampaknya terhadap masyarakat di kedua negara pun akan semakin besar.
