Hai sobat Pelita Jogja! Sempat dengar tentang glaukoma? Penyakit mata yang satu ini kerap kali luput dari atensi banyak orang, sementara itu akibatnya dapat sangat sungguh- sungguh bila tidak ditangani dengan baik. Glaukoma merupakan salah satu pemicu utama kebutaan di segala dunia. Nah, supaya kalian lebih mengerti, ayo kita bahas tentang glaukoma, mulai dari pemicu, indikasi, sampai metode pencegahannya. Ikuti hingga akhir, ya!
1. Apa Itu Glaukoma?
Glaukoma merupakan keadaan kesehatan mata yang terjalin sebab tekanan dalam bola mata( tekanan intraokular) bertambah, yang bisa mengganggu saraf optik. Saraf optik ini sangat berarti buat penglihatan sebab menghubungkan mata dengan otak. Bila kehancuran ini tidak lekas ditangani, glaukoma dapat menimbulkan kehabisan penglihatan secara permanen.
2. Pemicu Glaukoma
Pemicu utama glaukoma merupakan tekanan intraokular yang besar. Keadaan ini umumnya terjalin sebab terdapatnya kendala pada aliran cairan di dalam mata( aqueous humor). Cairan ini tidak dapat keluar dengan baik, sehingga menumpuk serta tingkatkan tekanan di dalam mata. Aspek resiko yang lain meliputi umur, riwayat keluarga, penyakit semacam diabet, serta pemakaian obat- obatan tertentu.
3. Jenis- Jenis Glaukoma
Glaukoma mempunyai sebagian tipe, yang sangat universal merupakan glaukoma sudut terbuka serta glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka tumbuh lambat- laun tanpa indikasi dini, sehingga kerap kali baru ditemukan dikala telah parah. Sedangkan itu, glaukoma sudut tertutup umumnya terjalin secara seketika serta dapat menimbulkan indikasi yang lebih jelas, semacam perih mata yang parah serta mual.
4. Indikasi Glaukoma
Indikasi glaukoma dapat berbeda- beda bergantung pada jenisnya. Pada glaukoma sudut terbuka, penglihatan umumnya mulai kabur secara lama- lama, paling utama di tepi penglihatan( penglihatan perifer). Pada glaukoma sudut tertutup, gejalanya dapat mencakup perih mata, sakit kepala, penglihatan buram, ataupun timbulnya bundaran sinar di dekat lampu. Bila kalian hadapi indikasi ini, lekas konsultasikan dengan dokter mata.
5. Siapa yang Berisiko?
Aspek resiko glaukoma tercantum umur di atas 40 tahun, riwayat keluarga dengan glaukoma, mengidap diabet, tekanan darah besar, ataupun penyakit kardiovaskular yang lain. Orang dengan rabun jauh ataupun rabun dekat ekstrem pula berisiko lebih besar terserang glaukoma. Berarti buat teratur periksakan mata, paling utama bila kalian mempunyai salah satu aspek resiko ini.
6. Penaksiran Glaukoma
Penaksiran glaukoma dicoba lewat pengecekan mata yang merata. Dokter mata umumnya hendak mengukur tekanan intraokular, mengecek saraf optik, serta melaksanakan uji luas pandang buat mengetahui kehancuran pada penglihatan perifer. Uji ini sangat berarti buat mengetahui glaukoma secepat bisa jadi.
7. Metode Menyembuhkan Glaukoma
Penyembuhan glaukoma bertujuan buat merendahkan tekanan intraokular serta menghindari kehancuran lebih lanjut pada saraf optik. Dokter bisa jadi meresepkan obat tetes mata, obat oral, ataupun menganjurkan prosedur laser ataupun pembedahan. Penyembuhan yang pas bergantung pada tipe serta tingkatan keparahan glaukoma.
8. Penangkalan Glaukoma
Salah satu metode terbaik buat menghindari glaukoma merupakan dengan teratur periksakan mata, paling utama bila kalian tercantum dalam kelompok berisiko besar. Tidak hanya itu, jaga kesehatan secara totalitas dengan mengendalikan tekanan darah, melindungi kandungan gula darah, serta menjauhi pemakaian obat- obatan tanpa formula dokter. Hidup sehat pula berfungsi berarti dalam menghindari penyakit ini.
9. Akibat Glaukoma Bila Tidak Diobati
Bila glaukoma tidak diatasi, tekanan besar di dalam mata hendak terus mengganggu saraf optik, yang pada kesimpulannya bisa menimbulkan kebutaan permanen. Sayangnya, kehancuran saraf optik tidak dapat diperbaiki. Oleh sebab itu, berarti buat mengetahui serta menyembuhkan glaukoma semenjak dini buat menghindari kehabisan penglihatan yang lebih parah.
10. Kedudukan Bimbingan serta Kesadaran
Glaukoma kerap diucap selaku” pencuri penglihatan” sebab kerap kali tumbuh tanpa indikasi dini. Oleh sebab itu, tingkatkan pemahaman serta bimbingan tentang glaukoma sangat berarti. Bagikan data ini kepada keluarga serta teman- temanmu supaya mereka pula lebih hirau terhadap kesehatan mata.
Kesimpulan
Glaukoma merupakan penyakit mata sungguh- sungguh yang dapat menimbulkan kebutaan bila tidak ditangani dengan baik. Walaupun begitu, deteksi dini serta penyembuhan yang pas bisa menghindari akibat yang lebih kurang baik. Jadi, sobat, jangan kurang ingat buat teratur periksakan mata serta melindungi kesehatan secara totalitas. Ingat, menghindari lebih baik daripada menyembuhkan!
Hingga jumpa kembali di postingan menarik yang lain. Mudah- mudahan data ini berguna buat kalian serta orang- orang di sekitarmu. Senantiasa jaga kesehatan serta sayangi mata kita, ya, sobat!