Pelita Jogja

Media Warta Tebaru

Indonesia dan Taiwan Perkuat Kerja Sama
Berita

Indonesia dan Taiwan Perkuat Kerja Sama Perlindungan Pekerja Migran

Pelita Jogja – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menerima kunjungan delegasi Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (Taipei Economic and Trade Office/TETO) di Jakarta pada Kamis. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas berbagai isu yang berkaitan dengan pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di Taiwan, termasuk perlindungan serta peluang penempatan di sektor baru.

Dalam pertemuan tersebut, Christina menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia berencana untuk mengeksplorasi lebih banyak sektor pekerjaan bagi pekerja migran Indonesia di Taiwan. Ia juga menyoroti bahwa apresiasi yang diberikan oleh pemerintah Taiwan terhadap PMI cukup tinggi, terutama karena dedikasi mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, peluang untuk memperluas sektor penempatan PMI perlu dikaji lebih lanjut.

Selain pekerja domestik dan caregiver, peluang bagi pekerja migran Indonesia di bidang hospitality serta transportasi mulai diperhitungkan. Christina juga menyinggung mengenai kemungkinan peningkatan gaji bagi pekerja sektor informal, yang jumlahnya di Taiwan saat ini telah mencapai sekitar 115.000 orang hingga Maret 2025.

Tidak hanya membahas sektor pekerjaan baru, Wamen P2MI juga menyoroti perlindungan bagi anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Taiwan. Beberapa hal yang ditekankan meliputi sistem pendataan pekerja, keselarasan kontrak kerja, serta permasalahan yang dialami oleh nelayan teritorial musiman yang bekerja di perairan Taiwan.

Selain itu, praktik jual beli pekerjaan yang marak terjadi di sektor manufaktur dan pertanian di Taiwan turut menjadi perhatian dalam diskusi tersebut. Christina menegaskan bahwa permasalahan ini akan ditindaklanjuti dalam forum kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Taiwan melalui joint working group yang telah dibentuk.

Di samping membahas aspek perlindungan, Wamen P2MI juga meminta agar TETO dapat membantu dalam mempermudah pelayanan visa bagi PMI yang hendak bekerja di Taiwan. Keluhan dari pekerja migran terkait proses wawancara visa yang kerap membuat mereka merasa grogi atau panik menjadi salah satu perhatian utama yang disampaikan dalam pertemuan ini. Christina berharap agar faktor psikologis para pekerja dapat lebih dipahami oleh pihak yang bertanggung jawab dalam proses perizinan tersebut.

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian P2MI, jumlah PMI yang bekerja di Taiwan saat ini mencapai sekitar 181.342 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan pekerja di sektor domestik dan caregiver, yakni sekitar 115.000 orang. Taiwan sendiri telah menyumbang sekitar 30 persen dari total penempatan PMI di luar negeri sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu tujuan utama bagi pekerja migran asal Indonesia.

Dalam waktu dekat, pertemuan lebih lanjut antara Kementerian P2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan akan digelar untuk membahas secara lebih mendalam mengenai kerja sama dalam perlindungan dan penempatan PMI. Pemerintah Indonesia berharap agar pembicaraan ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih baik bagi pekerja migran di Taiwan.

Sementara itu, ketua delegasi TETO, Bruce Hung, menilai bahwa pertemuan ini membuka peluang bagi lebih banyak kerja sama di berbagai sektor. Ia menyebutkan bahwa usulan penempatan PMI di bidang hospitality dan transportasi menjadi poin penting yang bisa ditindaklanjuti. Selain itu, Taiwan juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk merekrut pekerja migran Indonesia di sektor semikonduktor serta bidang yang berkaitan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Namun, Hung menambahkan bahwa pembahasan mengenai sektor-sektor baru tersebut masih memerlukan diskusi lebih lanjut. Ia menyebutkan bahwa rencana ini dapat dibahas kembali dalam pertemuan tingkat menteri antara pemerintah Indonesia dan Taiwan yang akan datang.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Taiwan dalam hal ketenagakerjaan dapat semakin erat. Selain membuka lebih banyak peluang kerja bagi PMI, perbincangan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa pekerja migran Indonesia mendapatkan perlindungan yang layak dan kondisi kerja yang lebih baik di Taiwan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *